Revolusi industri 4.0 semakin membuka peluang ekonomi kreatif Indonesia untuk lebih berkembang pesat. Desain interior dinilai memiliki pengaruh signifikan dan dapat diperhitungkan sebagai salah satu 16 subsektor ekonomi kreatif.
Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor desain interior terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia yang mencapai Rp 1.105 triliun di 2018. Pertumbuhan ekonomi kreatif ini memberikan dampak positif sehingga mendapat perhatian dari Bekraf.
Pengertian Desain Interior
Sebelum membahas lebih jauh mengenai subsektor ekonomi kreatif desain interior dan pengaruhnya terhadap ekonomi kreatif, sebaiknya pahami dulu pengertiannya. Desain interior merupakan proses perancangan dan penyusunan elemen-elemen interior menjadi satu kesatuan yang berkaitan.
Tujuannya adalah untuk memberikan aspek estetika, keamanan, dan kenyamanan terhadap suatu ruangan. Desain interior adalah seni mengatur ruangan sehingga memenuhi persyaratan berupa kenyamanan, kepuasan fisik dan spiritual, dan keamanan bagi penghuninya.
Tentunya, hal tersebut dilakukan tanpa mengabaikan faktor estetika. Desain interior menjadi salah satu 16 subsektor yang sukses memberikan kontribusi pada ekonomi kreatif nasional.
Desain Interior dalam 16 Subsektor Ekonomi Kreatif
Desain interior sudah diakui menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif di tanah air. Bahkan telah menjadi salah satu ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Seperti yang telah diketahui, ekonomi kreatif tidak hanya mengandalkan kreativitas individu saja.
Melainkan juga keterampilan dan bakat yang dimiliki untuk menciptakan suatu kreasi yang bernilai ekonomis. Nantinya, produk atau jasa tersebut akan berpengaruh terhadap kesejahteraan di masyarakat.
Perpres No. 72 Tahun 2015 melalui Bekraf sudah menentukan 16 sektor industri kreatif di Indonesia, yaitu sebagai berikut:
- Arsitektur
- Desain interior
- Desain komunikasi visual
- Desain produk
- Fashion
- Film, animasi, dan video
- Fotografi
- Kriya
- Kuliner
- Musik
- Aplikasi dan game developer
- Penerbitan
- Periklanan
- Seni pertunjukan
- Seni rupa
- Televisi dan radio
Subsektor industri kreatif desain menjadi salah satu yang banyak memberikan kontribusi. Subsektor ini diartikan sebagai setiap kegiatan yang berhubungan dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain industri, desain produk, dan jasa konsultasi terkait kemasan dan pengepakan.
Desain Interior Mendapat Banyak Aspirasi Positif dari Masyarakat
Adapun bentuk-bentuk apresiasi masyarakat terhadap bidang desain interior di tanah air adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Ilmu Desain Interior Semakin Diminati
Dimasukkannya subsektor desain merupakan penegasan pemerintah terhadap eksistensi desain interior. Hal ini pula yang berimbas pada bidang pendidikan yang mempelajari ilmu desain. Kiprah keilmuan desain interior di tanah air sendiri sudah ada sejak tahun 1950 an.
Setelah itu, peminatnya kian mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selain itu, apresiasi masyarakat terhadap desain interior di tanah air juga kian bertambah. Bahkan sejak dua dekade terakhir ini, perkembangan subsektor desain interior ini semakin berkembang pesat.
2. Maraknya Penggunaan Jasa Desain Interior
Kini karakteristik masyarakat yang mulai mengapresiasi estetika ruangan secara lebih baik. Kini, banyak yang menyadari penggunaan jasa desainer interior dalam merancang estetika di suatu ruangan. Misalnya di interior rumah, perkantoran, dan hotel pun semakin meningkat.
Maka sudah jelas bahwa sektor industri kreatif di bidang ini begitu menjanjikan. Masyarakat banyak yang sudah menggunakan jasa dari seorang desainer interior profesional. Terlebih keinginan masyarakat untuk memberikan nilai plus dalam hal estetika bagi rumah hunian maupun komersial.
3. Banyaknya Program Studi Desain Interior
Dalam konteks pendidikan desain interior, di Indonesia juga semakin menunjukkan tren positif. Sudah banyak universitas di tanah air yang memiliki jurusan/program studi di bidang ini. Hal ini semakin memperkuat bahwa apresiasi masyarakat terhadap desain interior memang tinggi.
Kondisi ini memang berbanding lurus dengan dibukanya jurusan/program studi Desain Interior, baik di instansi negeri maupun swasta. Untuk lebih jelasnya, simak datanya sebagai berikut:
- Terdapat 42 Program Studi Desain Interior di Indonesia (data forlap.ristekdikti.,2017).
- 23 Universitas telah terakteditasi di banpt.or.id per 2017.
- Tercatat hanya 5 yang memperoleh akreditasi A (ISI Yogyakarta, ITB Bandung, Institut Teknologi Nasional Bandung, ISI Denpasar, Universitas Petra Surabaya).
Untuk pendidikan Desain Interior di Indonesia umumnya menawarkan kualifikasi S1 dan D3. Di tengah apresiasi yang tinggi tersebut, sayangnya masih ditemukan kekeliruan terhadap desain interior.
Ambiguitas Desain Interior di Tengah Masyarakat
Terdapat ambiguitas yang ditemui di masyarakat mengenai desain interior yang masih bias dengan dekorator interior, arsitektur, dan interior arsitek. Sekilas memang hampir serupa, hal ini karena penekanan yang sama terhadap ruang arsitektur.
Meski basis keilmuannya sama, namun terdapat perbedaan mendasar di dalamnya. Desain interior di Indonesia tidak dapat dipisahkan oleh dua aspek, yaitu desain interior sebagai keilmuan dan profesi. Kedua aspek tersebut saling berhubungan satu sama lain dan saling mendukung.
Jadi, pendidikan mengenai desain interior merupakan simulasi dari profesi yang akan ditekuninya di masa depan. Caranya adalah dengan melakukan penekanan terhadap teknis dan riset yang mendukung perkembangan desain interior, baik secara keilmuan maupun profesi.
Ulasan di atas membuktikan bahwa desain interior menjadi salah satu 16 subsektor ekonomi kreatif yang memiliki tren positif. Oleh karena itu, kamu tidak perlu meragukannya jika ingin mendalami bidang ilmu desain interior. Siapa tahu, kamu bisa ikut berkontribusi memajukan ekonomi kreatif di Indonesia!